1. Orang TIDAK JUJUR Orang yang kalau kentut lalu menyalahkan orang lain.
2. Orang GOBLOG Orang yang menahan kentutnya sampai berjam-jam.
3. Orang BERWAWASAN LUAS Orang yang tahu kapan harus kentut.
4. Orang SENGSARA Orang yang ingin kentut tapi tidak bisa kentut.
5. Orang MISTERIUS Orang yang kalau kentut, orang lain tidak ada yang tahu.
6. Orang GUGUP Orang yang tiba-tiba menahan kentutnya saat lagi kentut.
7. Orang yang PERCAYA DIRI SENDIRI Orang yang selalu mengira kalau kentutnya bau harum.
8. Orang SADIS Orang yang kalau kentut di ranjang terus dikibaskan spreinya ke ranjang orang lain.
9. Orang PEMALU Orang yang kalau kentut tidak bunyi tapi lalu merasa malu sendiri.
10. Orang yang STRATEGIS Orang yang menyembunyikan kentutnya dengan tertawa terbahak-bahak biar orang lain tidak dengar.
11. Orang BODOH Orang yang kalau habis kentut menghirup nafas untuk mengganti kentutnya yang keluar.
12. Orang PELIT Orang yang kalau kentut di keluarkan dikit-dikit,sampai bunyi "tit-tit-tit"
13. Orang SOMBONG Orang yang sering mencium kentutnya sendiri
14. Orang RAMAH Orang yang senang mencium kentutnya orang lain.
15. Orang yang tidak senang BERGAUL Orang yang kalau kentut sembunyi.
16. Orang AKUATIK Orang kalau kentut di dalam air sampai bunyi"blekuthuk-blekuthuk" 17. Orang ATLETIS Orang kalau kentut sambil mengeluarkan tenaga dalam.
18. Orang JUJUR Orang yang mengaku kalau habis kentut
19. Orang PINTER Orang yang bisa menandai bau kentutnya orang lain.
20. Orang SIAL Orang yang kalau kentut keikutan ampasnya
Showing posts with label Miror. Show all posts
Showing posts with label Miror. Show all posts
Monday, October 8, 2007
Ilustrasi Management Waktu
Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen
Waktu' berbicara
di depan sekelompok
mahasiswa bisnis, dan ia memakai
ilustrasi yg tidak
akan dengan mudah
dilupakan oleh para
siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya
dia mengeluarkan
toples berukuran
galon yg bermulut cukup lebar, dan
meletakkannya di
atas meja.
Lalu ia juga mengeluarkan sekitar
selusin batu
berukuran segenggam tangan
dan meletakkan dengan hati-hati batu-
batu itu kedalam
toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai
ke ujung atas
dan tidak ada batu
lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya,
dia bertanya: "
Apakah toples ini
sudah penuh?"
Semua siswanya serentak
menjawab, "Sudah!"
Kemudian dia berkata, "Benarkah?"
Dia lalu meraih dari bawah meja
sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan
kerikil-kerikil itu ke dalam toples
sambil sedikit
mengguncang- guncangkannya, sehingga
kerikil
itu
mendapat tempat diantara
celah-celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya
sekali lagi: "Apakah
toples ini sudah
penuh?"
Kali ini para siswanya hanya
tertegun,"Mungkin
belum!", salah satu dari
siswanya menjawab.
"Bagus!" jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan
mengeluarkan
sekeranjang pasir. Dia
mulai memasukkan pasir itu ke dalam
toples, dan pasir
itu dengan mudah
langsung memenuhi ruang-ruang kosong
diantara kerikil
dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya, "Apakah
toples ini sudah
penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya
menjawab. Sekali lagi
dia berkata,
"Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan
mulai menyiramkan
air ke dalam
toples,sampai toples itu terisi penuh
hingga ke ujung
atas.
Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini
memandang kepada
para siswanya dan
bertanya:
"Apakah maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang siswanya yg antusias langsung
menjawab,
"Maksudnya, betapapun
penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha
kamu masih dapat
menyisipkan jadwal
lain kedalamnya!"
"Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu
maksudnya.
Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan
kita bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA
KALI KAMU
MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN
PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU
KE DALAM TOPLES
TERSEBUT.
"Apakah batu-batu besar dalam hidupmu?
Mungkin
anak-anakmu, suami/istrimu,
orang-orang yg kamu sayangi,
persahabatanmu,
kesehatanmu, mimpi-mimpimu.
Hal-hal yg kamu anggap paling berharga
dalam hidupmu.
Ingatlah untuk selalu
meletakkan batu-batu besar tersebut
sebagai yg
pertama, atau kamu tidak akan
pernah punya waktu untuk
memperhatikannya. Jika kamu
mendahulukan hal-hal
yang kecil dalam prioritas waktumu,
maka kamu hanya
memenuhi hidupmu dengan
hal-hal yang kecil, kamu tidak akan
punya waktu untuk
melakukan hal yang
besar dan berharga dalam
hidupmu".
"Sebab kehidupan tidak berjalan mundur,
pun tidak
tenggelam dimasa lampau
Waktu' berbicara
di depan sekelompok
mahasiswa bisnis, dan ia memakai
ilustrasi yg tidak
akan dengan mudah
dilupakan oleh para
siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya
dia mengeluarkan
toples berukuran
galon yg bermulut cukup lebar, dan
meletakkannya di
atas meja.
Lalu ia juga mengeluarkan sekitar
selusin batu
berukuran segenggam tangan
dan meletakkan dengan hati-hati batu-
batu itu kedalam
toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai
ke ujung atas
dan tidak ada batu
lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya,
dia bertanya: "
Apakah toples ini
sudah penuh?"
Semua siswanya serentak
menjawab, "Sudah!"
Kemudian dia berkata, "Benarkah?"
Dia lalu meraih dari bawah meja
sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan
kerikil-kerikil itu ke dalam toples
sambil sedikit
mengguncang- guncangkannya, sehingga
kerikil
itu
mendapat tempat diantara
celah-celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya
sekali lagi: "Apakah
toples ini sudah
penuh?"
Kali ini para siswanya hanya
tertegun,"Mungkin
belum!", salah satu dari
siswanya menjawab.
"Bagus!" jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan
mengeluarkan
sekeranjang pasir. Dia
mulai memasukkan pasir itu ke dalam
toples, dan pasir
itu dengan mudah
langsung memenuhi ruang-ruang kosong
diantara kerikil
dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya, "Apakah
toples ini sudah
penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya
menjawab. Sekali lagi
dia berkata,
"Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan
mulai menyiramkan
air ke dalam
toples,sampai toples itu terisi penuh
hingga ke ujung
atas.
Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini
memandang kepada
para siswanya dan
bertanya:
"Apakah maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang siswanya yg antusias langsung
menjawab,
"Maksudnya, betapapun
penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha
kamu masih dapat
menyisipkan jadwal
lain kedalamnya!"
"Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu
maksudnya.
Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan
kita bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA
KALI KAMU
MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN
PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU
KE DALAM TOPLES
TERSEBUT.
"Apakah batu-batu besar dalam hidupmu?
Mungkin
anak-anakmu, suami/istrimu,
orang-orang yg kamu sayangi,
persahabatanmu,
kesehatanmu, mimpi-mimpimu.
Hal-hal yg kamu anggap paling berharga
dalam hidupmu.
Ingatlah untuk selalu
meletakkan batu-batu besar tersebut
sebagai yg
pertama, atau kamu tidak akan
pernah punya waktu untuk
memperhatikannya. Jika kamu
mendahulukan hal-hal
yang kecil dalam prioritas waktumu,
maka kamu hanya
memenuhi hidupmu dengan
hal-hal yang kecil, kamu tidak akan
punya waktu untuk
melakukan hal yang
besar dan berharga dalam
hidupmu".
"Sebab kehidupan tidak berjalan mundur,
pun tidak
tenggelam dimasa lampau
Subscribe to:
Posts (Atom)